Mahasiswa KKN K-40 Universitas Trunojoyo Madura Ciptakan
Alat Pembakar Sampah Berbahan Bakar Oli Bekas
Mahasiswa KKN Kelompok 40 Universitas Trunojoyo Madura berhasil menciptakan suatu inovasi alat pembakar sampah (Incenerator) berbahan bakar limbah
Oli Bekas (B3) di Desa Kadur, Kecamatan
Kadur, Kabupaten Pamekasan Senin, 10 Juli 2023.
Muhammad
Deny Kurnia, selaku penanggung jawab dari teknologi ini menjelaskan, ide membuat alat pembakar sampah ini berawal dari hasil survei
yang telah dilakukan kurang lebih selama satu minggu dan wawancara dengan pihak
desa. Alat ini muncul karena tidak adanya tempat
pembuangan sampah atau TPS di pusat desa. Warga di desa sini juga melakukan
pembakaran sampah secara manual. “Alat ini hadir guna memusnahkan sampah dengan jumlah yang
banyak dan dalam suhu yang sangat tinggi. Alat ini juga mudah dan nyaman dalam
pengoperasiannya”, jelasnya.
Pada
mekanisme kerja alat ini cukup mudah, dengan memasukkan 10% Oli Bekas kedalam
tungku. Kemudian kita bakar sedikit sampah di tungku tersebut, yang mana
pembakaran awal fungsinya sebagai pemicu api. Ketika api sudah timbul, barulah
blower dihidupkan. Blower ini berfungsi untuk meniup api supaya api tersebut
bisa membesar. Setelah itu kita masukkan 80% sampah kedalam tong sampah. Api
akan membakar sampah tersebut dari bawah. Setelah dilakukan pembakaran, teruji
bahwa sampah tersebut berkurang dan menjadi abu sampai tersisa 10%.
Kepala desa : “saya mengapresiasi kinerja KKN yang berkolaborasi dengan
memberikan pengetahuan kebersihan lingkungan dengan membuat mesin atau alat
pembakaran sampah. Sebenarnya ini sangat bagus, dan dibutuhkan oleh perangkat
untuk menambahkan ilmu pengetahuannya. Sehingga demo dapat di laksanakan, dan
saya berharap pembakaran ini tidak menimbulkan polusi, yg memang desa ini tidak
ada pembuangan sampah, dan rencana tentang pembuangan sampah sudah direncanakan
tetapi dengan alat ini sangat membantu. Sebelumnya memang disini tidak ada
pemungutan sampah seperti yg lain, sehingga alat ini dapat berguna. Dan saya
sangat berapresiasi mengenai alat ini.”
Warga Kadur : Tentang pemikiran ini sudah dipaparkan oleh bapak Klebun yang lama sebelumnya, ingin menciptakan desa Kadur yg bersih, dengan memiliki rencana untuk membuat tempat pembuangan akhir di lahan kosong yang bertempat di Dusun Berkongan. Terimakasih kepada anak-anak UTM yg telah membantu membuat inovasi mengenai alat pembakaran sampah ini, yg dimana sampah-sampah tanpa kita sadari berada dimana-mana. Harapannya kedapan semoga alat ini dapat disebar luaskan di semua dusun.